Saya adalah seorang Ibu rumah tangga, wirausahawan, trader saham dan istri.
Menginjak masa2 krisis umur 30tahunan, dimana selalu dihantui oleh perasaaan bersalah dan menyesal.
"What are my achievements?"
"Kemana aja gua selama ini udah 30tahunan kok gitu2 aja?"
I bet most of us here got that same pop up questions.
Memiliki 2 anak laki2 yang sungguh manis (opposite: bandel)
Sulung M usianya menjelang 5tahun, bungsu J usianya menjelang 2 tahun.
Mengurus sendiri anak2 tanpa bantuan pengasuh, ada art hanya untuk bersih2 rumah saja (kurang lebih 4-5jam kerja) dan tidak menginap dirumah.
Susah engga ngurus 2 anak tanpa pengasuh? Susah pake BANGET.
Saya mengalami masa2 keterpurukan yang luar biasa, tidak bisa mengadu kemana-mana, semua disimpan dalam hati, ditelen sendiri, sampai akhirnya saya menyadari, this is not good. this is not healthy at all.
That's why I created this blog as my self healer.
Segudang kegiatan saya, membuat saya tidak punya cukup waktu untuk diri sendiri dan suami. Hampir setiap hari saya tidur tengah malam, bangun pagi2, sehingga badan rasanya rontok tdk karuan, tinggal menunggu aja kapan waktunya drop.
Kesehatan mental seorang Ibu sebetulnya hal yang sangat krusial dalam kehidupan rumah tangga. Tanpa Ibu yang sehat mentalnya, satu keluarga mungkin kolaps. Berlebihan kah saya menulis ini? Saya harap tidak.
Pernahkah terpikirkan oleh kita?
Beberapa dari kita disini mungkin mengalami.
Sewaktu kita kecil, saat Ibu kita sudah mulai stress dengan kondisi rumah yang berantakan, anak2 membangkang, belum lagi kalau Ayah pulang tidak membawa uang yang cukup untuk kebutuhan sehari2.
Betapa kondisi rumah sangat tidak enak dan mencekam, ada pula rasa kasihan saat melihat Ibu berpeluh atau mungkin menangis diam2 di pojokan dapur.
Hari2 ini mungkin angkatan seumuran kita, saat mulai sedikit stress kita curahkan ke media sosial berharap ada komentar penguatan, bahkan berharap suami membaca dan mengetahui teriakan hati kita hihihi...
Beruntunglah kita di zaman sekarang dengan adanya sosial media, kita bisa dengan mudah untuk speak out dibandingkan zaman orang tua kita dulu.
Well,
Terlepas dari itu semua, saya sungguh berharap, post2 yang saya tulis sekarang dan nanti dapat membantu Ibu2 dan teman2 agar dapat melihat sesuatu dengan sudut pandang yang baru. Tidak merasa sendiri karena ternyata banyak dari kita yang mengalami hal yang sama.
#ceritaiburumahtangga #iburumahtangga #mompreneur
No comments:
Post a Comment