Saturday, October 5, 2019

Perjalanan ke Pangandaran, makan Si Ayam Legi - Yeyet

Hari kedua liburan kami, setelah menghabiskan breakfast di Mason Pine Hotel, kami foto-foto singkat dan langsung cuss berangkat ke Pantai Pangandaran. Waktu menunjukkan pukul 10.30 pagi. Awalnya kami berharap perjalanan kali ini akan sangat menyenangkan, bisa bercanda dengan anak2, melihat pemandangan indah... Doeeenggg... Salah besar.

Baby J poop saat perjalanan dan sempat muntah juga, dimana kita road trip dengan melewati pedesaan dan kota kecil jadi susah untuk cari toilet umum, ada sih tersedia tapi di SPBU aja. Pemandangan cukup indah, hanya karena musim kemarau, kebanyakan sawah dan hutan yang kami lewati hampir semuanya cokelat2 karena kekeringan.

Rutenya dari Padalarang kami melewati Garut lalu Tasikmalaya. Nah di Tasikmalaya ini kami sempat mencicipi salah satu kuliner terkenal seantero Tasik, yaitu Si Ayam Legi / Ayam Yeyet (Penulisan sebenarnya adalah Jejet namun dibacanya jadi Yeyet).

To be honest, this dishes is superb. Kami pesan Ayam Bakarnya yang terkenal, Ayam Goreng dengan taburan serundeng, Tumis Pakcoy (karena tidak jual sup/soto, anak2 kami M dan J kalau makan masih butuh kuah, ga bisa keringan aja) dan Tahu goreng.

Ini dia makanan pesanan kami:


Penampakan ayam bakar sebelum di-browning:


Gimana ya untuk deskripsikan menunya... Satu2 dulu okeh?

1. Ayam bakar
Lumer di mulut, mudah banget dilepas dari tulangnya, manis, gurih, enak pokoknya

2. Ayam Goreng
Enak, mirip seperti ayam goreng kuning resto lain, tapi ini serundengnya bikin gurih dan lezat

3. Tumis Pakcoy
Aduh Pakcoy nya crunchy, seger, fresh, cuma ditumis sederhana dengan bawang bombay dan bawang putih tapi enak bangett. Bisa jadi alternatif pengganti kuah menu anak2. M dan J doyan banget, cuma nasi putih di kasi kuah nya..

4. Tahu Goreng
Nah ini juara banget tahunya, lembut, putih kayak susu, rasa kedelainya "berasa" banget dan harum. Mungkin beda kali ya tahu buatan Tasik dengan Jakarta, kata orang sih karena beda air yang digunakan

5. Sambel
Ini fresh dibuat jadi ga di sendokin dari persediaan, kebetulan saat kami makan disana, yang melayani anak dari Bu Jejet, bisa dibilang pewaris rumah makan dan beliau meracik sambel saat pesanan kami disiapkan. Sambelnya enak abisss,,, sampai abiss juga kita makan. Kalau yang kita lihat ada campuran tomat, jeruk nipis, terasi, dan rawit tentunya. Sisanya? Rahasia dapur jeungg..

Ini kita share saat Cici nya meracik sambel:


Semoga Cicinya ga marah, wajahnya aku tampilkan disini ya, hihihihi....

Btw si Cici ini ramah sekali loh. Ia langsung menebak kalau kita dari Jakarta. Keliatan banget kayaknya ya,, mungkin barang bawaan mama nih yang rempong dan heboh. Maklum ya bawa 2 balita road trip ke Selatan Jawa,,,
Beliau cerita kalau dulu Si Legi Ayam ini asli didirikan oleh Mamanya, Ibu Jejet. Untuk sambel, bumbu, cara masak, semua hasil racikan sendiri. Karena faktor usia, Ibu Jejet mewariskan usaha ini kepada anak2nya dan perlahan menikmati usia pensiun namun masih sering ke Warung untuk ngulek sambel. Wow...

Kami ada sempat dikasi tau sama teman untuk jangan lupa coba Es Jeruk Kelapanya, katanya enak banget. Sayangnya mama lupa karena kejar2an dengan waktu, pingin sampai Pangandaran sebelum gelap. Setelah berangkat, baru ingat mama belum pesan,,huhuhu padahal kapan lagi ya bisa kesana....

Nah semoga bisa memberi gambaran lengkap ya bagaimana enaknya Si Legi Ayam ini..








No comments:

Post a Comment